Peninggalan Kerajaan Majapahit, Candi Cetho Lokasi dan Keganjilannya - Kerajaan Majapahit yakni kerajaan besar di Nusantara yang berpusat di Mojokerto Jawa Timur. Kerajaan Majapahit mempunyai daerah kekuasaan dan bahkan kekuasaannya mencapai mancanegara. Kerajaan Majapahit yakni kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan menantu dari Kertanegara yang merupakan Raja Singhasari terakhir. Asal seruan Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit mempunyai beberapa versi dan termasuk yang menyebutkan bahwa Raden Wijaya berasal dari Sunda. Membahas Kerajaan Majapahit, tentu tidak sanggup dipisahkan dari beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang begitu banyak.
Peninggalan Kerajaan Majapahit |
Peninggalan Kerajaan Majapahit ini bermacam-macam jenisnya dan tersebar di beberapa daerah. Beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih ada hingga kini diantaranya yakni berupa candi. Ada beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih tersisa menyerupai Candi Sukuh misalanya, dan ada lagi yang masih ada yaitu Candi Cetho. Nah, untuk bahasan kali ini, kita akan lebih dalam membahas mengenai Candi Cetho sehabis sebelumnya kami sampaikan ulasan mengenai Candi Sukuh.
Lokasi Candi Cetho
Candi Ceto, dalam ejaan Jawa biasanya ditulis Cetho, candi ini merupakan Candi yang mempunyai corak Hindu dan diduga besar lengan berkuasa dibangun pada masa-masa selesai kurun Kerajaan Majapahit. Sedangkan untuk lokasi, Candi Cetho berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1496 m di atas permukaan air laut. Secara Administratif, Candi Cetho berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Di tempat komplek Candi Ceto, hingga sekrang masih banyak aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat. Masih banyak para peziarah yang mendatangi kompleks Candi Ceto.
Masyarakat yang beragama Hindu pada umumnya masih sering mendatangi Candi Ceto untuk pemujaan. Selain untuk pemujaan, bagi beberapa yang menganut kepercayaan orisinil Jawa atau Kejawen, kompleks Candi Ceto ini juga dipakai sebagai tempat pertapaan. Jadi, Candi Ceto ini termasuk salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat yang mempercayainya.
Konstruksi dan Sejarah Candi Cetho
Bentuk Candi Cetho ini mempunyai gapura di awal memasuki kompleksnya. Setelah melewati gapura pertama, maka akan terlihat sembilan tingkatan berundak. Namun berdasarkan beberapa hebat sebetulnya Candi Cetho mempunyai 13 tingkatan berundak namun yang dipugar hanya 9 tingkatan. Ada isu yang menyebutkan bahwa halaman di teras ke dua merupakan petilasan dari Ki Ageng Krincingwesi yang merupakan leluhur dusun Cetho. Kemudian di teras ke dua, terdapat susunan kerikil yang mempunyai bentuk menyerupai kura-kura yang konon kabarnya bentuk tersebut merupakan lambang dari Majapahit. Di depan kepala kura-kura tersebut terdapat simbol phallus sepanjang 2 meter yang lengkap dengan hiasan tindik bertipe ampallang.
Candi Cetho |
Bagunan utama dari Candi Cetho ini mempunyai bentuk piramida yang terpenggal atau trapesium menyerupai dengan bangunan utama Candi Sukuh. Struktur bentuk bangunan Candi Cetho ini berdasarkan beberapa hebat masih menyimpan keganjilan dan keganjilan. Candi peninggalan Kerajaan Majapahit pada umumnya terbuat dari kerikil bata dengan terdapat goresan di dalamnya. Namun beda dengan Candi Cetho, candi ini terbuat dari batuan kali, sehingga ada beberapa hebat yang menyebut bahwa Candi Cetho ini dibentuk sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Prasasti yang ada kemungkinan bukan merupakan tahun pembuatan candi, melainkan tahun renovasi Candi yang dilakukan pada Zaman Kerajaan Majapahit. Dan bahkan beberapa arca yang terdapat di sana tidak mempunyai keterkaitan dengan candi lain di Indonesia. Candi yang ada justru menyerupai dengan candi yang ada di peradaban Inca di Amerika Latin.
Misteri dan Kejanggalan Candi Cetho
1. Bebatuan Asal Candi
Candi Cetho dibentuk memakai bebatuan dari kali, yang itu tidak lazim dilakukan pada zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa Majapahit, bangunan candi pada umunya memakai kerikil bata dengan goresan yang beragam. Fakta ini menguatkan bahwa Candi cetho sudah ada sebelum Kerajaan Majapahit berdiri.
2. Relief Yang Tidak Presisi
Tingkat presisi dari relief yang ada di Candi Cetho ini sangat rendah sekali. Hal ini menyerupai mengatakan bahwa pada masa pembanunan Candi Cetho belum mempunyai teknologi dan ilmu pengetahuan yang sanggup mempresisikan sebuah bangunan. Padahal pada jaman Majapahit, Bangunan Candi tersusun sangat presisi.
3. Bentuk Arca Tidak Seperti Arca Jawa
Keanehan selanjutnya yakni bentuk arca yang ada di candi Cetho. Beberapa patung yang ada di Candi Cetho tidak mempunyai kemiripan dengan ciri candi di Jawa bahkan di Indonesia. Bahkan ada patung yang menyerupai dengan ciri orang Sumeria.
Itulah sedikit isu mengenai peninggalan kerajaan Majapahit Candi Cetho. Candi Cetho ini masih menyimpan seribu tanda tanya sebab mempunyai bentuk dan kontruksi yang berbeda dari bentuk candi pada umunya. Semoga sedikit isu mengenai peninggalan Kerajaan Sejarah Candi Cetho ini sanggup menambah pengetahuan kita perihal sejarah Kerajaan Majapahit.