Meski rumah sopan santun Bolon dianggap sebagai satu-satunya identitas rumah sopan santun Sumatera Utara yang diakui secara Nasional, namun tahukah Anda jikalau bergotong-royong orang Batak di Sumatera Utara mempunyai lebih dari satu gaya arsitektur hunian. Suku Batak sendiri terbagi menjadi beberapa anak suku yaitu Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing yang masing-masingnya suku mempunyai seni arsitektur rumah sopan santun yang berbeda-beda. Berikut ini akan kita bahas beberapa rumah sopan santun Sumatera utara dari anak suku Batak tersebut satu persatu.
Jika di Jawa dan suku-suku di Sumatera lainnya rumah gaya panggung sengaja dibentuk untuk menghindari serangan binatang buas, rumah sopan santun bolon justru sengaja dibentuk panggung semoga mempunyai kolong rumah. Kolong rumah tersebut kemudian dipakai sebagai sangkar bagi binatang peliharaan mereka ibarat babi, ayam, atau kambing.
Bila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui sebuah tangga yang berada di belahan depan rumah. Tangga tersebut mempunyai jumlah anak tangga yang ganjil, dan ketika memasuki rumah ini, kita akan dipaksa menunduk alasannya yakni pintu rumahnya yang pendek. Pintu rumah memang sengaja dibentuk pendek semoga tamu menunduk sehingga secara filosofis mereka dianggap menghargai pemiliki rumah. Nah, berikut ini penampilan fisik dari rumah sopan santun Batak Toba ini.
Rumah sopan santun Siwaluh Jabu ini umumnya berukuran sangat besar. Ia biasa dihuni oleh sekitar 8 keluarga adat. Masing-masing keluarga dalam rumah tersebut umumnya sudah mempunyai kiprahnya sendiri-sendiri. Ada yang berperan sebagai pemimpin, pekerja, juru masak, dan lain sebagainya. Berikut yakni penampilan fisik dari rumah sopan santun di Sumatera Utara yang satu ini.
Tiang penyangga rumah sopan santun Batak Simalungun disusun bersilang secara horizontal dan menumpu di atas pondasi umpak. Gaya atapnya yang tinggi dengan tingkat kemiringan sangat curam dan dilengkapi dengan jendela. Adapun dekorasinya juga lebih mempunyai nilai estetika alasannya yakni hiasan-hiasan tabrakan yang terpahat pada dinding kayunya. Berikut yakni tampak depan dari rumah sopan santun Sumatra Utara yang satu ini.
Baik rumah Bagas Godang maupun bangunan sopo godang, keduanya merupakan rumah panggung yang disangga oleh tiang kayu besar berjumlah ganjil, sama ibarat jumlah anak tangganya.
Nah, itulah beberapa rumah sopan santun Sumatera Utara yang berasal dari 6 anak suku Batak yang menjadi penduduk aslinya. Klasik sekali bukan? Tertarik untuk menciptakan hunian ala salah satu rumah sopan santun Batak di atas? Silakan dicoba!
Rumah Adat Sumatera Utara
1. Rumah Adat Bolon, Batak Toba
Rumah sopan santun Batak Toba atau biasa disebut Rumah Bolon telah didaulat menjadi perwakilan rumah sopan santun Sumatera Utara di kancah nasional. Rumah berbentuk persegi panjang dan masuk dalam kategori rumah panggung ini umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup secara bersama-sama.Jika di Jawa dan suku-suku di Sumatera lainnya rumah gaya panggung sengaja dibentuk untuk menghindari serangan binatang buas, rumah sopan santun bolon justru sengaja dibentuk panggung semoga mempunyai kolong rumah. Kolong rumah tersebut kemudian dipakai sebagai sangkar bagi binatang peliharaan mereka ibarat babi, ayam, atau kambing.
Bila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui sebuah tangga yang berada di belahan depan rumah. Tangga tersebut mempunyai jumlah anak tangga yang ganjil, dan ketika memasuki rumah ini, kita akan dipaksa menunduk alasannya yakni pintu rumahnya yang pendek. Pintu rumah memang sengaja dibentuk pendek semoga tamu menunduk sehingga secara filosofis mereka dianggap menghargai pemiliki rumah. Nah, berikut ini penampilan fisik dari rumah sopan santun Batak Toba ini.
2. Rumah Adat Siwaluh Jabu, Batak Karo
Rumah sopan santun Siwaluh Jabu begitu biasa disebut, merupakan rumah sopan santun Batak Karo yang sampai sekarang keberadaannya masih sanggup kita temukan. Rumah ini secara arsitekur mempunyai gaya yang sangat artistik. Dindingnya dibentuk miring, atapnya berbentuk segitiga bertingkat tiga, dan di setiap puncak segitiga tersebut dihiasi dengan kepala kerbau perlambang kesejahteraan.Rumah sopan santun Siwaluh Jabu ini umumnya berukuran sangat besar. Ia biasa dihuni oleh sekitar 8 keluarga adat. Masing-masing keluarga dalam rumah tersebut umumnya sudah mempunyai kiprahnya sendiri-sendiri. Ada yang berperan sebagai pemimpin, pekerja, juru masak, dan lain sebagainya. Berikut yakni penampilan fisik dari rumah sopan santun di Sumatera Utara yang satu ini.
3. Rumah Adat Bolon, Batak Simalungun
Batak Simalungun mempunyai rumah sopan santun namanya sama dengan rumah sopan santun Batak Toba yaitu rumah bolon. Meski mempunyai nama yang sama, namun secara arsitektur rumah sopan santun Bolon ala sopan santun Batak Simalungun mempunyai perbedaan dengan rumah bolon ala Batak Toba. Perbedaan tersebut terletak pada tiang penyangga, gaya atap, dan dekorasinya.Tiang penyangga rumah sopan santun Batak Simalungun disusun bersilang secara horizontal dan menumpu di atas pondasi umpak. Gaya atapnya yang tinggi dengan tingkat kemiringan sangat curam dan dilengkapi dengan jendela. Adapun dekorasinya juga lebih mempunyai nilai estetika alasannya yakni hiasan-hiasan tabrakan yang terpahat pada dinding kayunya. Berikut yakni tampak depan dari rumah sopan santun Sumatra Utara yang satu ini.
4. Rumah Adat Bagas Godang, Batak Mandailing
Salah satu sisa peninggalan seni arsitektur suku Mandailing di Sumatera Utara tempo dulu yakni seni arsitektur rumah Bagas Godang. Rumah sopan santun di Sumatera Utara yang satu ini di masa silam diperuntukan sebagai rumah kediaman raja. Oleh alasannya yakni itu, Rumah bagas godang ini biasanya dibangun di atas kompleks yang luas dan keberadaannya pun umumnya selalu didampingi oleh bangunan Sopo Godang atau balai adat.Baik rumah Bagas Godang maupun bangunan sopo godang, keduanya merupakan rumah panggung yang disangga oleh tiang kayu besar berjumlah ganjil, sama ibarat jumlah anak tangganya.
Nah, itulah beberapa rumah sopan santun Sumatera Utara yang berasal dari 6 anak suku Batak yang menjadi penduduk aslinya. Klasik sekali bukan? Tertarik untuk menciptakan hunian ala salah satu rumah sopan santun Batak di atas? Silakan dicoba!