Asal Usul, Silsilah dan Biografi Hayam Wuruk - Dalam perjalanan sejarah Kerajaan Majapahit, ada beberapa raja yang pernah memimpin pemerintahan Majapahit. Raja Majapahit pertama ialah Raden Wijaya yang sekaligus juga merupakan pendiri Kerajaan Majapahit. Kemudian ada nama raja Hayam Wuruk yang merupakan raja Majapahit yang berhasil membawa Kerajaan Majapahit ke masa kejayaannya. Pencapaian Hayam Wuruk dalam membawa masa kejayaan Majapahit memang sangat luar biasa. Ada banyak pencapaian yang berhasil dicapai oleh Majapahit pada masa kejayaannya. Baik dalam segi politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Raja Hayam Wuruk pun dianggap sebagai raja yang paling sukses dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Biografi Hayam Wuruk |
Sama hal nya dengan biografi Raden Wijaya, membahas silsilah Hayam Wuruk juga menjadi hal yang menarik. Asal usul, silsilah dan biografi Hayam Wuruk menjadi satu bahasn yang tidak dapat dipisahkan saat kita membahas sejarah Majapahit. Untuk itu, perhatikan sedikit ulasan di bawah ini mengenai asal usul, silsilah dan biografi Hayam Wuruk.
Silsilah Hayam Wuruk
Raja Hayam Wuruk ialah raja Majapahit ke 4 yang memerintah Kerajaan Majapahit mulai tahun 1350-1389. Gelar Hayam Wuruk ialah Sri Rajasanagara. Di bawah raja Hayam Wuruk inilah Kerajaan Majapahit mencapai pada puncak kejayannya. Hayam Wuruk dilahirkan pada tahun 1334 M. Hayam Wuruk merupaan putra sulung dari Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Kertawardhana atau Cakradhara. Ibunya, Tribhuwana Tunggadewi, merupakan penguasa ke tiga dari Kerajaan Majapahit yang juga putri dari Raden Wijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit. Sedangkan ayahnya ialah seorang Bhre Tumapel atau penguasa di Singhasari. Hayam Wuruk mempunyai adik wanita yang berjulukan Dyah Nertaja dan juga seorang adik angkat yang berjulukan Indudewi. Indudewi ialah anak wanita dari Rajadewi yang merupakan adik dari Tribhuwana Tunggadewi.
Nama Hayam Wuruk sendiri mempunyai arti yaitu "ayam yang terpelajar". Ada yang unik dalam insiden lahirnya Hayam Wuruk, insiden kelahiran Hayam Wuruk diawali dengan terjadinya gempa bumi di Pabanyu Pindah dan juga meletusnya Gunung Kelud. Dan, sempurna pada tahun itu pula Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Raja Hayam Wuruk mempunyai seorang permasisuri yang berjulukan Sri Sudewi dengan Gelar Paduka Sor yang merupakan putri dari Wijayarajasa yang merupakan Bhre Wengker. Dari perkawinan ini, Hayam Wuruk dikaruniai putri yang berjulukan Kusumawardhani yang kemudian menikah dengan Wikramawardhana putra dari Bhre Pajang. Selain putri dari permaisuri, Hayam Wuruk juga mempunyai putra dari selir yang menjabat sebagai Bhre Wirabhumi. Putra Hayam Wuruk dari selir ini menikah dengan Nagarawardahni putri Bhre Lasem.
Karakteristik Kepemimpinan Hayam Wuruk
Prestasi Prabhu Hayam Wuruk ini memang sangat luar biasa. Beliau mulai menjadi pemimpin saat masih berusia 16 tahun dan berhasil membawa masa kejayaan Majapahit. Nama Hayam Wuruk tertulis begitu indah di dalam kitab Nagarakertagama. Pada masa raja Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit begitu besar lengan berkuasa dengan luas wilayah yang sangat luas. Bukan saja ditakuti, Kerajaan Majapahit juga disegani kerajaan lain di Nusantara dan bahkan di negara manca. Bukan saja Kerajaan Majapahit yang mempunyai imbas begitu kuat, sosok figur Raja Hayam Wuruk ini juga mempunyai karisma yang begitu kuat dan begitu dihormati baik oleh lawan maupun kawan.
Kehidupan politik kerajaan Majapahit begitu tenang, tentram dan aman. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit ini agama Islam belum masuk dan belum diyakini banyak orang di Jawa. Namun karakteristik kepemimpinan yang dijalankan oleh Hayam Wuruk banyak yang menilai mempunyai kemiripan dengan gaya kepemimpinan Islam. Prabhu Hayam Wuruk mempunyai aksara komunikatif dalam menjalankan pemerintahan. Contoh sederhana adalah, Hyaam Wuruk selalu melaksanakan keliling desa untuk melihat secara pribadi rakyatnya. Dan yang paling mencolok ialah dalam masa pemerintahan Hayam Wuruk, ada beberapa kesamaan aturan dengan Islam. Diantaranya ialah perpasalan warisan, perkawinan dan perhukuman.
Beberapa ciri dan aksara Islam dalam pemerintahan Hayam Wuruk ini tampaknya semakin emnguatkan bahwa Majapahit Kerajaan Islam. Namun demikian hal ini tidak dapat dipercayai begitu saja alasannya ialah tetap perlu adanya pendalaman sejarah Kerajaan Majapahit secara lebih mendetail lagi.