Pakaian Adat Betawi - Suku Betawi dianggap sebagai suku dengan tingkat akulturasi budaya yang sangat tinggi di Indonesia. Menilik pada sejarah, suku yang berasal dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya ini memang telah mendapat banyak efek dari aneka macam budaya orang-orang luar daerah. Pedagang China, Arab, dan Belanda serta orang-orang suku lainnya di Indonesia telah memperlihatkan banyak sumbangsih bagi perkembangan budpekerti istiadat di suku ini semenjak masa silam. Hal inilah yang lalu budpekerti dan kebudayaan Suku Betawi ini begitu unik dan berbeda.
Perbedaan dan keunikan suku betawi sanggup kita lihat dari banyak hal, mulai dari bagaimana arsitektur hunian tempat tinggal mereka (rumah adat), bagaimana cara mereka berpakaian (baju adat), sampai bermacam-macam tradisi dan upacara yang sampai sekarang masih tetap lestari. Nah, bekerjsama di blog ini akan kita bahas ketiga hal tersebut, namun pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas wacana pakaian budpekerti betawi saja. Untuk arsitektur rumah budpekerti dan upacara budpekerti Betawi, mungkin kita akan bahas di lain kesempatan. [BACA JUGA : 17 Tanda Kematian Khusnul Khotimah]
Pakaian dandanan care haji yang dikenakan oleh pengantin laki-laki ketika pernikahannya mencakup jubah berwarna cerah dan tutup kepala yang terbuat dari sorban. Sebagai hiasan, mereka juga akan mengenakan selendang bermotif benang emas dan manik-manik berwarna cerah. Sedangkan dandanan care none pengantin cine mencakup blus bergaya cina warna cerah yang terbuat dari materi satin, bawahan rok berwarna gelap yang disebut Kun, serta sebagai pelengkap, di bab kepala mereka memakai kembang goyang bermotif burung hong dengan sanggul palsu dilengkapi cadar di wajah.
Pada sanggul tersebut, hiasan bunga melati yang dibuat sisir dan ronje menjadi perhiasan kecantikan. Perhiasan lain yang dipakai pengantin perempuan betawi yaitu gelang listring, kalung lebar, serta manik-manik yang dikalungkan di dada. Untuk bantalan kaki, mereka memakai selop model perahu. Nah, untuk lebih jelasnya, lihat gambar pakaian budpekerti Betawi berikut ini.
Nah, itulah gosip seputar khasanah pakaian budpekerti betawi mulai dari pakaian keseharian, pakaian resmi, dan pakaian pengantinnya. Semoga sanggup berkhasiat sehingga pengetahuan kita wacana aset peninggalan budaya bangsa Indonesia semakin bertambah. Salam.
Perbedaan dan keunikan suku betawi sanggup kita lihat dari banyak hal, mulai dari bagaimana arsitektur hunian tempat tinggal mereka (rumah adat), bagaimana cara mereka berpakaian (baju adat), sampai bermacam-macam tradisi dan upacara yang sampai sekarang masih tetap lestari. Nah, bekerjsama di blog ini akan kita bahas ketiga hal tersebut, namun pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas wacana pakaian budpekerti betawi saja. Untuk arsitektur rumah budpekerti dan upacara budpekerti Betawi, mungkin kita akan bahas di lain kesempatan. [BACA JUGA : 17 Tanda Kematian Khusnul Khotimah]
Pakaian Adat Betawi
Secara umum, kami telah menggolongkan pakaian budpekerti betawi menjadi 3 jenis, yaitu pakaian budpekerti yang dipakai untuk keseharian, pakaian budpekerti yang dipakai dalam program resmi, serta pakaian budpekerti kesepakatan nikah yang biasa dipakai para pengantin Betawi. Berikut ini kita bahas ketiganya satu persatu.1. Pakaian Keseharian Adat Betawi
Untuk keseharian, orang-orang Suku Betawi biasanya mengenakan pakaian yang sederhana. Para laki-laki mengenakan baju koko atau baju sadariah berwarna polos, celana kolor panjang bermotif batik sederhana, kain pelekat berupa sarung atau selendang yang diselempangkan di pundak, serta peci berwarna hitam berbahan beludru. Sedangkan bagi para wanita, mereka umumnya akan mengenakan baju kurung berlengan pendek, kain batik bermotif geometri dengan warna cerah, serta kerudung yang harmonis dengan warna bajunya. Berikut ini yaitu pola gambar pakaian budpekerti betawi yang dipakai dalam keseharian mereka.2. Pakaian Resmi Adat Betawi
Dalam acara-acara resmi menyerupai pernikahan, hajatan, atau hari-hari besar, masyarakat suku betawi mempunyai pakaian resmi yang terbilang sangat antik. Para laki-laki mengenakan jas hitam dengan hiasan rantai emas di sakunya, celana dasar kain hitam yang dilengkapi dengan gubatan kain sarung pendek, serta peci hitam sebagai epilog kepala. Bagi para wanita, mereka mengenakan pakaian yang bekerjsama masih serupa dengan pakaian keseharian mereka yaitu kurung, kain batik bermotif geometri, serta kerudung berwarna cerah. Berikut penampakan pakaian budpekerti betawi dalam program resmi tersebut.3. Pakaian Pengantin Adat Betawi
Berbeda dengan pakaian keseharian dan pakai resmi, pakaian budpekerti Betawi yang dikenakan para pengantin merupakan pakaian yang kental pembauran budaya Tionghoa, Arab dan Barat. Tak heran bila lalu pakaian pengantin ini diberi nama yang aneh, “Dandanan Care Haji” bagi pakaian pengantin Betawi laki-laki dan “Dandanan Care None Pengantin Cine”.Pakaian dandanan care haji yang dikenakan oleh pengantin laki-laki ketika pernikahannya mencakup jubah berwarna cerah dan tutup kepala yang terbuat dari sorban. Sebagai hiasan, mereka juga akan mengenakan selendang bermotif benang emas dan manik-manik berwarna cerah. Sedangkan dandanan care none pengantin cine mencakup blus bergaya cina warna cerah yang terbuat dari materi satin, bawahan rok berwarna gelap yang disebut Kun, serta sebagai pelengkap, di bab kepala mereka memakai kembang goyang bermotif burung hong dengan sanggul palsu dilengkapi cadar di wajah.
Pada sanggul tersebut, hiasan bunga melati yang dibuat sisir dan ronje menjadi perhiasan kecantikan. Perhiasan lain yang dipakai pengantin perempuan betawi yaitu gelang listring, kalung lebar, serta manik-manik yang dikalungkan di dada. Untuk bantalan kaki, mereka memakai selop model perahu. Nah, untuk lebih jelasnya, lihat gambar pakaian budpekerti Betawi berikut ini.
Nah, itulah gosip seputar khasanah pakaian budpekerti betawi mulai dari pakaian keseharian, pakaian resmi, dan pakaian pengantinnya. Semoga sanggup berkhasiat sehingga pengetahuan kita wacana aset peninggalan budaya bangsa Indonesia semakin bertambah. Salam.