Sejarah Candi Gedong Songo Semarang. Candi Gedong Songo merupakan sebuah kompleks percandian peninggalan Hindu. Lokasi Candi Gedong Songo ada di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah dengan koordinat -7.210290, +110.342010.
Letaknya yang berada di ketinggian 1.200 mdpl sempurna di kaki Gunung Ungaran menciptakan suhu udara di tempat candi menjadi sangat sejuk yaitu sekitar 19° - 27° Celcius. Mungkin kondisinya sangat mirip dengan di atau Candi Cetho.
Situs candi ini berada pada jarak sekitar 15 kilometer dari kota sejuk Ambarawa dan sangat gampang untuk dicapai. Dari kota semarang hanya berjarak sekitar 45 kilometer saja. Sedangkan untuk menuju kompleks candi ini kita juga akan sekaligus melewati obyek wisata Bandungan yang berada sempurna di bawah komplek candi, berjarak sekitar 10 menit.
Sampai dengan ketika ini para jago arkeologi belum sanggup menemukan satupun bukti sejarah candi gedong songo mengenai tahun pembangunan kompleks Candi Gedong Songo berikut latar belakang pembangunannya. Namun dilihat dari bentuk arsitektur dan lokasinya, sanggup diprediksi bahwa kompleks candi ini dibentuk pada masa pemerintahan dinasti Sanjaya Hindu di Jawa yaitu sekitar kala ke-8.
Letak candi yang berada di perbukitan juga mengatakan fungsinya yaitu sebagai tempat untuk pemujaan. Karena berdasarkan kepercayaan Hindu pada masa itu, gunung dianggap sebagai kahyangan atau nirwana tempat para dewa. Selain itu kesimpulan tersebut juga sanggup diambil dari ciri bentuk bangunan yang sangat mirip dengan kompleks Candi Dieng.
Sejarah Candi Gedong Songo diawali pada tahun 1740 oleh Sir Thomas Stamford Raffles yang mengungkapkan. Pada ketika itu Raffles hanya menemukan 7 buah bangunan candi sehingga ia menyebutnya dengan Candi Gedong Pitu, “pitu“ dalam bahasa Jawa berarti tujuh.
Van Stein Callenfels seorang arkeolog dari Belanda pada tahun 1908 – 1911 melaksanakan penelitian di lokasi kompleks candi ini dan kemudian menemukan juga 2 bangunan candi lain, sehingga total candi yang ditemukan menjadi 9 buah. Dengan ditemukannya 2 candi lain ini, maka kemudian nama Gedong Pitu berubah nama menjadi Gedong Sanga.
Pada tahun 1928 – 1929 dilakukan pemugaran terhadap Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Sedangkan pemerintah Indonesia sendiri melaksanakan pemugaran total terhadap Candi Gedong Songo antara tahun 1972 – 1982.
Candi Gedong I yaitu salah satu candi dalam kompleks Candi Gedong Songo yang berupa 1 bangunan candi utuh. Candi ini berbentuk persegi panjang tidak terlalu besar dengan ketinggian sekitar 4-5 meter. Candi Gedong I berdiri di atas sebuah batur atau kaki candi setinggi 1 meter yang dihiasi dengan pahatan relief sulur dan pahatan bunga atau Padma di sekelilingnya.
Candi ini berdiri menghadap ke arah timur lengkap dengan sebuah tangga kecil dan pintu masuknya. Di penggalan dalam tubuh candi terdapat sebuah ruangan sempit. Bagian luar tubuh candi terlihat polos tanpa hiasan relief. Hanya terdapat pahatan sederhana berbentuk bunga membentuk mirip bingkai yang kosong di tengahnya.
Seperti halnya Candi Gedong I, Candi Gedong II ini juga merupakan 1 buah bangunan candi utuh yang berdiri sendiri di kompleks Candi Gedong Songo ini. Candi ini berdiri pada sebuah batur berbentuk bujur kandang seluas 2,2 m2 dengan tinggi 1 meter. Bagian atas batur membentuk selasar selebar 0,5 m yang mengelilingi candi.
Tangga dan pintu masuk Candi Gedong II yang berada di sisi timur mengambarkan bangunan candi yang menghadap ke arah timur. Pada penggalan pintu masuk membentuk sebuah penampil yang menjorok keluar sepanjang 1 meter dengan hiasan Kalamakara yang dipahat di atas pintu masuk.
Pada tubuh candi di penggalan sisi luar ketiga dinding candi terdapat relung atau ceruk kecil untuk meletakkan arca. Relung ini dihiasi dengan 2 kepala naga di penggalan bawahnya dan Kalamakara di penggalan atas. Pahatan referensi kertas tempel terlihat menghiasi penggalan luar masing-masing relung.
Sedangkan atap penggalan atas candi terlihat hanya tingga reruntuhan saja. Di depan candi ini terdapat sebuah reruntuhan bangunan candi kecil atau biasa disebut dengan Candi Perwara yang berfungsi seakan sebagai penjaga.
Berbeda dengan Candi Gedong I dan II, Candi Gedong III ini merupakan sebuah kelompok candi yang terdiri dari 3 buah candi besar. Berdasar susunannya terlihat 2 buah candi besar berada dalam satu deret yang menghadap ke timur. Sedangkan 1 buah candi lainnya menghadap ke barat berukuran lebih kecil.
2 candi besar yang menghadap ke timur terlihat mirip candi kembar, hanya saja yang di sebelah utara tampaknya yaitu candi utama yang mempunyai ukuran lebih besar dan lebih tinggi. Sedangkan candi di sebelahnya meskipun mirip, namun berukuran lebih kecil dan diperkirakan berfungsi sebagai candi perwara. Kedua candi ini mempunyai bentuk yang mirip Candi Gedong II. Hanya saja di candi ini di samping pintu masuk terdapat relung yang berisi arca Siwa dengan posisi berdiri dengan sebuah gada panjang di tangan kanannya. Pada dinding candi utama terdapat relung-relung yang berisi arca Ganesha dan Durga bertangan 8.
Candi ketiga yang berdiri di depan 2 candi besar diperkirakan dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Candi ini mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan Candi Semar di Candi Dieng. Bentuknya persegi panjang dengan atap mirip limasan. Candi ini berdiri menghadap ke arah barat dengan bentuk yang sangat sederhana sekali.
Candi Gedong IV terdiri dari 1 buah candi utama dan sejumlah bangunan candi yang berupa reruntuhan di sekelilingnya, yang kemungkinan besar yaitu sebuah candi perwara. Candi utama ini mempunyai bentuk mirip Candi Gedong II dengan batur setinggi 1 meter lengkap dengan selasar selebar 0,5 meter mengelilingi.
Candi menghadap ke timur lengkap dengan tangga dan pintu masuknya yang mempunyai bilik penampil menjorok sepanjang 1 meter. Bilik penampil di samping pintu masuk terlihat kosong tanpa ada arca di dalamnya. Di ketiga sisi dinding luar candi juga terdapat bilik penampil dengan relung yang berisi arca yang sudah rusak.
Candi Gedong V juga mirip dengan Candi Gedong IV yang terdiri dari 1 bangunan candi utama dan sejumlah reruntuhan candi di dekatnya yang diduga yaitu sebuah candi perwara. Bangunan utama Candi Gedong V ini bentuknya juga sangat mirip dengan bangunan Candi Gedong II.
Hampir keseluruhan bentuk candi mirip Candi Gedong II, hanya saja pada relung dinding luar Candi Gedong V terdapat sebuah Arca Ganesha yang masih tersisa, dengan posisi duduk bersila.
Sejarah Candi Gedong Songo tentu saja tidak akan lepas dengan wisata alam yang juga disuguhkan oleh obyek wisata Bandungan. Candi Gedong Songo, Ambarawa, dan Bandungan merupakan satu paket wisata yang tidak sanggup dipisahkan.
Bandungan sendiri yaitu sebuah obyek wisata pegunungan yang menyuguhkan pemandangan alam pegunungan kota Ambarawa lengkap dengan aneka macam fasilitas dan fasilitas mirip penginapan, pasar tradisional. Jika ingin mengunjungi Candi Gedong Songo dari Bandungan kita juga sanggup memakai jasa menunggang kuda dengan membayar sejumlah uang. Ini alasannya untuk menuju ke lokasi candi harus melewati jalan berkelok dan sangat curam, sehingga cukup melelahkan.
Satu lagi yang cukup menarik yaitu wisata pemandian air panas. Lokasi sumber air panas ini ada di antara Candi Gedong III dan Candi Gedong IV. Terletak pada sebuah kepunden gunung yang mempunyai sumber air panas dengan kandungan welirang yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan bau yang cukup menyengat. Pemerintah setempat juga telah membangun sebuah pemandian air panas di lokasi ini.
Saat hingga di puncak kompleks candi kita akan disuguhi dengan pemandangan pegunungan yang membentang di depan mata. Gunung Ungaran tempat kompleks candi berada memang dikelilingi oleh gugusan beberapa gunung yaitu Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Merapi, dan Gunung Andong. Pemandangan indah ini menciptakan para pengunjung Candi Gedong Songo selalu merasa betah memanjakan mata.
**Candi Cetho Karanganyar
Letaknya yang berada di ketinggian 1.200 mdpl sempurna di kaki Gunung Ungaran menciptakan suhu udara di tempat candi menjadi sangat sejuk yaitu sekitar 19° - 27° Celcius. Mungkin kondisinya sangat mirip dengan di atau Candi Cetho.
Situs candi ini berada pada jarak sekitar 15 kilometer dari kota sejuk Ambarawa dan sangat gampang untuk dicapai. Dari kota semarang hanya berjarak sekitar 45 kilometer saja. Sedangkan untuk menuju kompleks candi ini kita juga akan sekaligus melewati obyek wisata Bandungan yang berada sempurna di bawah komplek candi, berjarak sekitar 10 menit.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang Masih Sebuah Misteri
Sampai dengan ketika ini para jago arkeologi belum sanggup menemukan satupun bukti sejarah candi gedong songo mengenai tahun pembangunan kompleks Candi Gedong Songo berikut latar belakang pembangunannya. Namun dilihat dari bentuk arsitektur dan lokasinya, sanggup diprediksi bahwa kompleks candi ini dibentuk pada masa pemerintahan dinasti Sanjaya Hindu di Jawa yaitu sekitar kala ke-8.
Letak candi yang berada di perbukitan juga mengatakan fungsinya yaitu sebagai tempat untuk pemujaan. Karena berdasarkan kepercayaan Hindu pada masa itu, gunung dianggap sebagai kahyangan atau nirwana tempat para dewa. Selain itu kesimpulan tersebut juga sanggup diambil dari ciri bentuk bangunan yang sangat mirip dengan kompleks Candi Dieng.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang
Sejarah Candi Gedong Songo diawali pada tahun 1740 oleh Sir Thomas Stamford Raffles yang mengungkapkan. Pada ketika itu Raffles hanya menemukan 7 buah bangunan candi sehingga ia menyebutnya dengan Candi Gedong Pitu, “pitu“ dalam bahasa Jawa berarti tujuh.
Van Stein Callenfels seorang arkeolog dari Belanda pada tahun 1908 – 1911 melaksanakan penelitian di lokasi kompleks candi ini dan kemudian menemukan juga 2 bangunan candi lain, sehingga total candi yang ditemukan menjadi 9 buah. Dengan ditemukannya 2 candi lain ini, maka kemudian nama Gedong Pitu berubah nama menjadi Gedong Sanga.
Pada tahun 1928 – 1929 dilakukan pemugaran terhadap Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Sedangkan pemerintah Indonesia sendiri melaksanakan pemugaran total terhadap Candi Gedong Songo antara tahun 1972 – 1982.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang - Candi Gedong I
![]() |
Candi Gedong I |
Candi ini berdiri menghadap ke arah timur lengkap dengan sebuah tangga kecil dan pintu masuknya. Di penggalan dalam tubuh candi terdapat sebuah ruangan sempit. Bagian luar tubuh candi terlihat polos tanpa hiasan relief. Hanya terdapat pahatan sederhana berbentuk bunga membentuk mirip bingkai yang kosong di tengahnya.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang - Candi Gedong II
Seperti halnya Candi Gedong I, Candi Gedong II ini juga merupakan 1 buah bangunan candi utuh yang berdiri sendiri di kompleks Candi Gedong Songo ini. Candi ini berdiri pada sebuah batur berbentuk bujur kandang seluas 2,2 m2 dengan tinggi 1 meter. Bagian atas batur membentuk selasar selebar 0,5 m yang mengelilingi candi.
![]() |
Candi Gedong II |
Pada tubuh candi di penggalan sisi luar ketiga dinding candi terdapat relung atau ceruk kecil untuk meletakkan arca. Relung ini dihiasi dengan 2 kepala naga di penggalan bawahnya dan Kalamakara di penggalan atas. Pahatan referensi kertas tempel terlihat menghiasi penggalan luar masing-masing relung.
Sedangkan atap penggalan atas candi terlihat hanya tingga reruntuhan saja. Di depan candi ini terdapat sebuah reruntuhan bangunan candi kecil atau biasa disebut dengan Candi Perwara yang berfungsi seakan sebagai penjaga.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang - Candi Gedong III
![]() |
Candi Gedong III |
2 candi besar yang menghadap ke timur terlihat mirip candi kembar, hanya saja yang di sebelah utara tampaknya yaitu candi utama yang mempunyai ukuran lebih besar dan lebih tinggi. Sedangkan candi di sebelahnya meskipun mirip, namun berukuran lebih kecil dan diperkirakan berfungsi sebagai candi perwara. Kedua candi ini mempunyai bentuk yang mirip Candi Gedong II. Hanya saja di candi ini di samping pintu masuk terdapat relung yang berisi arca Siwa dengan posisi berdiri dengan sebuah gada panjang di tangan kanannya. Pada dinding candi utama terdapat relung-relung yang berisi arca Ganesha dan Durga bertangan 8.
![]() |
Candi Gedong III (Candi Kembar) |
![]() |
Candi Gedong III (Candi Kecil) |
Candi ketiga yang berdiri di depan 2 candi besar diperkirakan dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Candi ini mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan Candi Semar di Candi Dieng. Bentuknya persegi panjang dengan atap mirip limasan. Candi ini berdiri menghadap ke arah barat dengan bentuk yang sangat sederhana sekali.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang - Candi Gedong IV
![]() |
Candi Gedong IV |
Candi menghadap ke timur lengkap dengan tangga dan pintu masuknya yang mempunyai bilik penampil menjorok sepanjang 1 meter. Bilik penampil di samping pintu masuk terlihat kosong tanpa ada arca di dalamnya. Di ketiga sisi dinding luar candi juga terdapat bilik penampil dengan relung yang berisi arca yang sudah rusak.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang - Candi Gedong V
![]() |
Candi Gedong V |
Hampir keseluruhan bentuk candi mirip Candi Gedong II, hanya saja pada relung dinding luar Candi Gedong V terdapat sebuah Arca Ganesha yang masih tersisa, dengan posisi duduk bersila.
Sejarah Candi Gedong Songo Semarang Dan Wisata Alam Bandungan Ambarawa
Bandungan sendiri yaitu sebuah obyek wisata pegunungan yang menyuguhkan pemandangan alam pegunungan kota Ambarawa lengkap dengan aneka macam fasilitas dan fasilitas mirip penginapan, pasar tradisional. Jika ingin mengunjungi Candi Gedong Songo dari Bandungan kita juga sanggup memakai jasa menunggang kuda dengan membayar sejumlah uang. Ini alasannya untuk menuju ke lokasi candi harus melewati jalan berkelok dan sangat curam, sehingga cukup melelahkan.
Satu lagi yang cukup menarik yaitu wisata pemandian air panas. Lokasi sumber air panas ini ada di antara Candi Gedong III dan Candi Gedong IV. Terletak pada sebuah kepunden gunung yang mempunyai sumber air panas dengan kandungan welirang yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan bau yang cukup menyengat. Pemerintah setempat juga telah membangun sebuah pemandian air panas di lokasi ini.
Saat hingga di puncak kompleks candi kita akan disuguhi dengan pemandangan pegunungan yang membentang di depan mata. Gunung Ungaran tempat kompleks candi berada memang dikelilingi oleh gugusan beberapa gunung yaitu Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Merapi, dan Gunung Andong. Pemandangan indah ini menciptakan para pengunjung Candi Gedong Songo selalu merasa betah memanjakan mata.
**Candi Cetho Karanganyar