Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit di Masa Raja Jayanegara - Kerajaan Majapahit yaitu kerajaan yang besar dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas. Pengaruh Kerajaan Majapahit ini bahkan konon kabarnya hingga ke negeri manca. Pada masa kejayaan Majapahit, Kerajaan ini memang menjadi kerajaan yang paling disegani seantero nusantara. Memiliki kekuatan tentara yang mumpuni, Kerajaan Majapahit berubah menjadi menjadi kerajaan tangguh dan superior di masanya. Masa berdirinya Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya, seakan meneruskan Kerajaan pendahulunya yaitu Singasari dan bahkan melebihinya. Kehidupan politik Kerajaan Majapahit pada masa awal berdirinya, Raden Wijaya termasuk berhasil menjaga kestabilan dan ketentraman Kerajaan Majapahit meski ada pemberontakan. Peninggalan Kerajaan Majapahit pun juga terbilang dapat ditemukan di aneka macam kawasan di Indonesia.
Kehidupan Politik Majapahit |
Namun tentu saja kehidupan politik ekonomi Kerajaan Majapahit pada masa Raden Wijaya tidak dapat disamakan dengan kepemimpinan raja lainnya. Setelah Raden Wijaya (baca : Silsilah dan Biografi Raden Wijaya) mangkat, raja selanjutnya yang memerintah yaitu Sri Jayanegara. Namun sayang, Jayanegara bukanlah seorang raja yang berpengaruh dan berwibawa, bahkan cenderung sebagai seorang yang berperangai negatif.
Asal Usul dan Biografi Jayanegara
Jayanegara yaitu raja ke dua Majapahit, ia yaitu anak dari Raden Wijaya dan selir Dara Petak. Jayanegara memerintah Majapahit pada tahun 1309-1328. Jayanegara memerintah Majapahit dengan gelar Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara. Menurut sumber gosip sejarah Majapahit Pararaton, Jayanegara ini mempunyai nama orisinil Raden Kalagemet. Ibunya yang berjulukan Dara Petak yaitu seorang putri berasal dari Kerajaan Dharmasraya di Pulau Sumatra. Ada sedikit perbedaan bekerjsama ihwal Dara Petak ini. Dalam Negarakretagama nama Dara Petak tidak ditemukan.
Jayawardhana diperkirakan lahir pada tahun 1294 dari rahim Dara Petak. Sumber lain menyebutkan bahwa Raden Kalagemet lahir dari istri Raden Wijaya yang berjulukan Indreswari. Nah, Indreswari ini yang sering disebut dengan Dara Petak.
Kehidupan Politik Masa Jayanegara
Pada masa kerajaan Majapahit di bawah kekuasaan Jayanegara ini suasana politik Kerajaan Majapahit cenderung tidak terkendali dengan baik. Hal ini sebab dari Raja Jayanegara yang kurang berkompeten, ditambah lagi adanya pemeberontakan dari beberapa tokoh di Majapahit. Pada tahun 1316 pemberontakan dilakukan oleh Nambi yang kala itu menjabat sebagai Rakryan Patih Majapahit. Nambi sendiri bekerjsama pada masa Rden Wijaya yaitu orang iman Raden Wijaya. Patih Nambi pada dikala melaksanakan pemberontakan ini memusatkan kekuatannya di kawasan Lumajang dan Pajarakan. Dalam melaksanakan pemberontakan ini, Patih Nambi didukung penuh oleh Wiraraja yang notabene yaitu Ayahandanya.
Raja Jayanegara atas nasihat dari Mahapatih, mengerahkan pasukan besar untuk meleburkan Lumajang dan Pajarakan. Pada kesudahannya pemberontakan dapat diredam dan Nambi tewas dalam pertempuran yang sengit. Setelah pemberontakan Nambi berhasil diredam, pemberontakan lain pun kembali muncul, sekarang berasal dari Semi yang merupakan dhrmaputra. Pemberontakan Semi ini terjadi pada tahun 1318. Setahun kemudian, disusul pemberontakan yang dilakukan oleh Kuti yang juga merupakan seorang dharmaputra yang dilakukan pada tahun 1319. Pemberontakan yang dilakukan Kuti ini terbilang sangat berbahaya sebab berhasil menduduki Istana Majapahit dan menciptakan Jayanegara mengungsi di Badander di bawah pinjaman pasukan Bayangkara pimpinan Gajah Mada.
Setelah kondisi kondusif dan stabil, Gajah Mada mulai kembali ke Majapahit untuk melaksanakan pendekatan kepada rakyat secara diam-diam. Dan ternyata, masih banyak rakyat yang memihak pada Gajah Mada dan mereka benci terhadap Kuti. Dengan taktik yang jitu dari Gajah Mada, kesudahannya Kuti berhasil ditaklukkan dan tewas dalam peperangan yang dipimpin Gajah Mada. Setelah keadaan benar-benar kondusif dan terkendali, Jayanegara pun kembali ke Istana dan memimpin Kerajaan Majapahit.
Atas jasanya, Hajah Mada lalu diangkat menjadi seorang Patih Kahuripan dan pada tahun berikutnya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha menggantikan Arya Tilan pada tahun 1321. Beberapa tahun menjalankan pemerintahan, Jayanegara lalu tewas dibunuh oleh Tanca seorang tabib kerajaan. Gosip yang beredar, pembunuhan ini dilakukan sebab Jayanegara sering menarik hati istri orang lain. Dan bahkan ada yang menyebutkan bahwa ajal Jayanegara ini direncanakan oleh Gajah Mada sebab apa yang dilakukan Jayanegara yaitu merupakan perbuatan nista.
Itulah sedikit informasi mengenai Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit di Masa Raja Jayanegara yang dapat kami sampaikan untuk Anda. supaya sedikit informasi mengenai Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit di Masa Raja Jayanegara di atas dapat menambah pengetahuan Anda dan kita semua mengenai sejarah Kerajaan Majapahit.