Keberagaman arsitektur hunian atau rumah aneka macam suku di wilayah kepulauan nusantara pada masa silam merupakan sebuah anugerah khusus dari Allah Yang Maha Esa yang hanya dimiliki Indonesia. Anugerah ini tidaklah dimiliki negara-negara lain di belahan dunia manapun, sehingga patut kita sukuri, salah satunya dengan memperkenalkannya pada anak cucu kita supaya ia tetap lestari tak lekang oleh waktu.
Nah, itulah 9 rumah budbahasa di Indonesia yang seluruhnya terletak di Pulau Sumatera. Ikuti lebih lanjut daftar rumah budbahasa di Indonesia selanjutnya pada belahan ke dua melalui link ini.
Rumah Adat di Indonesia
Keragaman arsitektur hunian suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam sanggup kita buktikan dengan banyaknya bentuk dan model rumah budbahasa suku-suku di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini kami akan secara lengkap membahas satu persatu rumah budbahasa di Indonesia tersebut sebagai materi pembelajaran bagi kita untuk mengenal khasanah warisan leluhur kita dalam bidang arsitektur. Selamat menyimak!1. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam
Rumah Krong Bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh yaitu rumah budbahasa dari provinsi terbarat di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa dipakai untuk berlalu lalang. Rumah budbahasa Aceh ini keberadaannya kini semakin langka. Orang-orang Aceh pada umumnya ketika ini lebih menentukan untuk tinggal di rumah dengan gaya modern. Alasannya, selain alasannya yaitu biaya pembangunannya yang lebih mahal, rumah Krong Bade juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit.2. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara
Rumah Bolon yaitu rumah budbahasa yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang Batak. Beberapa jenis rumah budbahasa di Indonesia tersebut antara lain Rumah Bolon Toba, Bolon Mandailing, Bolon Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon Angkola. Masing-masing rumah tersebut sebenarnya mempunyai ciri khasnya tersendiri. Namun, ketika ini mereka sudah sulit ditemukan.3. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat
Rumah Gadang (Godang) yaitu rumah budbahasa Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar semenanjung Malaya tempo dulu, Rumah budbahasa ini juga hingga kini sanggup kita jumpai di beberapa wilayah di Malaysia. Jadi, kalau suatu ketika Anda menemukan rumah gadang di negeri tetangga, jangan anggap kalau mereka mencuri kebudayaan kita.4. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau
Rumah Selaso Jatuh Kembar yaitu rumah budbahasa di Indonesia khas Provinsi Riau yang dipakai sebagai balai desa atau daerah bermusyawarah. Selaso jatuh kembar sendiri mempunyai arti rumah yang mempunyai dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.5. Rumah Adat Panggung Kajang Leko, Jambi
Rumah Panggung Kajang Leko yaitu rumah budbahasa di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8 ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain- Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai daerah beristirahat dan sebagai daerah untuk menyimpan air.
- Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai daerah akseptor tamu laki-laki.
- Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai daerah tidur anak laki-laki.
- Ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin.
- Ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai daerah tidur untuk anak wanita yang belum menikah.
- Ruang keenam (laren) berfungsi sebagai daerah mendapatkan tamu perempuan.
- Ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai daerah untuk memasak kuliner dan sebagai daerah menyimpan air.
- Ruang kedelapan yaitu dapur yang dipakai untuk memasak makanan.
6. Rumah Adat Limas, Sumatra Selatan
Rumah limas yaitu rumah budbahasa di Indonesia khas Sumatra Selatan yang mempunyai lantai bertingkat dengan bentuk atap yang mirip limas. Kebanyakan rumah limas mempunyai luas 400 hingga 1000 meter2. Bangunan didirikan di atas tiang kayu ulin yang berpengaruh dan tahan air, sedang pintu, dinding, dan lantai terbuat dari kayu tembesu.7. Rumah Adat Rakit Limas, Bangka Belitung
Rumah budbahasa rakit limas yaitu rumah budbahasa di Indonesia khas Bangka Belitung yang secara arsitektur sebenarnya hampir seakan-akan dengan rumah budbahasa provinsi lain di Pulau Sumatera yang masih berkarakteristek Melayu. Berikut ini penampilan fisik dari rumah budbahasa Bangka Belitung ini.8. Rumah Adat Rakyat, Bengkulu
Rumah rakyat yaitu rumah budbahasa yang dipakai sebagai daerah tinggal orang-orang Bengkulu. Rumah ini juga terbagi ke dalam beberapa ruangan yaitu, berendo atau beranda, yang dipakai untuk mendapatkan tamu, bilik gedang atau kamar utama, bilik gadis atau kamar anak gadis, dan lain sebagainya.9. Rumah Adat Nowou Sesat, Lampung
Rumah budbahasa Lampung mempunyai sebutan yang cukup unik, yaitu Nuwou Sesat. Nuwou Sesat sendiri berasal dari bahasa Lampung, Nuwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti daerah ibadah. Rumah Nowou Sesat mempunyai ciri khas panggung, atap terbuat dari ilalang yang dianyam, dinding dari kayu, dan didirikan sejajar sepanjang jalan utama yang membelah kampung. Rumah budbahasa di Indonesia yang satu ini sudah sangat jarang sekali ditemukan di Lampung. Proses integrasi dan akulturasi budaya yang berjalan begitu cepat di Lampung yaitu penyebab utamanya.Nah, itulah 9 rumah budbahasa di Indonesia yang seluruhnya terletak di Pulau Sumatera. Ikuti lebih lanjut daftar rumah budbahasa di Indonesia selanjutnya pada belahan ke dua melalui link ini.