Beragam kisah wacana khasanah dunia mistik memang tak ada habisnya untuk ditelisik, terutama oleh mereka yang tertarik dan ingin tahu wacana kehidupan spiritualis yang tak kasat mata. Salah satu kisah yang banyak dicari dan menjadikan rasa ingin tau contohnya yaitu wacana keberadaan uang gaib. Ya, keberadaan uang mistik memang menjadi misteri yang menarik. Tak heran kalau ia kemudian banyak diburu oleh mereka yang ingin kaya mendadak tanpa harus bekerja keras mengucurkan keringat. Nah, bicara tentang penarikan uang gaib, saya punya sebuah kisah yang bersumber dari kisah nyata. Kisah ini dialami oleh ayah saya sendiri dan beberapa sahabat masa mudanya tempo dulu. Berikut ini saya telah menuliskan kisah tersebut sebagai materi renungan bagi kita semua.
Suatu kisah yang paling berkesan baginya terkait dengan usaha penarikan uang gaib yaitu ketika ia berhasil menemukan dan melihat secara eksklusif dengan matanya sendiri, bertumpuk-tumpuk uang koin emas dan berkarung-karung emas batangan di dalam sebuah goa besar di kawasan Ujung Kulon, Banten.
Ia bersama 3 temannya telah mencari tumpukan harta itu selama berbulan-bulan dengan keringat dan modal yang tidak sedikit. Pencariannya dalam menemukan harta tersebut harus dilalui dengan bermacam-macam ritual, mulai dari donasi sesaji, pertapaan, hingga mengorbankan beberapa ekor sapi.
Singkat cerita, sesudah banyak sekali ritual telah dijalani, ayah saya dan ketiga temannya menerima wahyu atau inspirasi dalam pertapaannya di sebuah lembah yang gelap. Secara bersamaan, keempat orang tersebut mempunyai mimpi yang sama. Mereka bermimpi mendengar bunyi adanya orang yang berkata bahwa kalau ingin harta dunia, maka mereka harus berjalan sejauh 10.000 langkah ke arah barat, lurus tanpa memotong jalan.
Mendapati wahyu tersebut, bergegaslah ayah dan tiga temannya mengikuti petunjuk yang diberikan bunyi mistik tersebut. Meski menemui bukit dan tebing yang curam, mereka terus berjalan sebisa mungkin tanpa memotong atau memutari jalan. Hingga akhirnya, pada langkah ke 99.990 mereka bertemu dengan sebuah ekspresi goa yang menganga.
Masuklah mereka ke dalam goa tersebut, akan tetapi tak ada sesuatupun harta benda atau uang yang sanggup mereka dapatkan dari dalamnya. Awalnya mereka kemudian berpikir, bahwa bunyi yang mereka dengar yaitu sebuah bisikan jin-jin yang berusaha mengganggu tapa brata yang mereka lakukan. Akan tetapi, ketika hendak kembali pulang, salah satu temannya melihat ada sebatang emas bung karno yang melekat di sebuah dinding goa. Diambillah emas tersebut dengan cara mengeruk dinding goa. Apa disangka, dinding goa rupanya sangat ringkih sehingga pada satu sisinya itu ambrol dan membuka ruangan gres yang tak pernah terjamah oleh siapapun sebelumnya.
Rupanya, di dalam dinding goa yang gres terbuka tersebut bertumpuk uang koin emas kuno dan berkarung-karung emas dengan banyak sekali bentuk dan ukuran. Betapa girangnya ayah dan teman-temannya mendapati hal tersebut. Tidak sia-sia perjuangannya dalam mencari apa yang diingininya. Sehingga terbayangkan akan datangnya kemuliaan dunia dan kekayaan yang akan segera dinikmatinya. Euforia dan kebahagiaan tampak terang di raut wajah ayah dan teman-temannya. Bila diperkirakan, total uang yang sanggup ia dapatkan dari harta yang mereka temukan sanggup mencapai 2 triliun rupiah lebih. Itupun kalau dihitung pada tahun 1995, ketika harga emas hanya sebesar Rp. 20.000. Bayangkan kalau emas itu dihitung dengan nilai di tahun ini, tentu total uang hasil konversinya sanggup mencapai beratus-ratus triliun.
Akan tetapi, kebahagiaan ayah dan temannya itu tidak bertahan lama. Pasalnya, ketika berusaha mengarungi emas-emas yang berserak, tiba-tiba terdengar bunyi dari sisi goa yang lebih dalam.
“Ambillah sedikit banyak emas yang kalian lihat ketika ini sesuka kalian, namun saya akan mengambil pula 3 orang di antara kalian yang saya pilih secara acak untuk menemani saya disini!” kata bunyi mistik itu dalam bahasa Banten Kuno.
Mendengar bunyi itu, nyali ayah dan teman-temannya seketika eksklusif menciut. Dalam benak masing-masing kemudian berpikir bahwa nantinya hanya akan ada satu orang saja di antara mereka yang akan menikmati harta mistik itu, sedangkan 3 orang lainnya harus mati meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dalam penantian panjang.
Setelah berpikir lama, balasannya ayah dan teman-temannya setuju untuk tidak mengambil sedikitpun emas-emas yang dilihatnya. Pamitlah mereka kepada bunyi mistik itu, dengan berkata bahwa mereka tidak mau mengorbankan salah tiga di antara teman-temannya hanya sebab harta dunia yang memperlihatkan kenikmatan sementara.
Maka pergilah ayah ketiga temannya dengan tangan hampa dan kekecewaan yang berkecamuk. Sesampainya di tengah perjalanan menuju rumah, rupanya mereka menemukan masing-masing 1 batang emas bung karno dalam saku celananya. Emas itu mungkin merupakan cendera mata dan ganti rugi atas pengorbanan yang telah mereka lakukan. Dari bencana itulah kemudian ayah dan teman-temannya mencapai titik balik. Mereka lantas tobat dan tidak mau lagi melaksanakan perburuan harta mistik yang penuh risiko. Hingga ketika ini, ayah dan teman-temannya kembali menjadi orang-orang pada umumnya yang kalau ingin mempunyai harta, maka mereka harus bekerja sendiri.
Penarikan Uang Gaib
Bicara wacana penarikan uang gaib, ayah saya memang yaitu orang yang sempurna untuk di ajak berdiskusi. Ia paham betul mengenai masalah ini, pasalnya hampir 20 tahun usia masa mudanya dihabiskan untuk berburu harta karun, termasuk harta-harta mistik yang tak kasat mata.Suatu kisah yang paling berkesan baginya terkait dengan usaha penarikan uang gaib yaitu ketika ia berhasil menemukan dan melihat secara eksklusif dengan matanya sendiri, bertumpuk-tumpuk uang koin emas dan berkarung-karung emas batangan di dalam sebuah goa besar di kawasan Ujung Kulon, Banten.
Ia bersama 3 temannya telah mencari tumpukan harta itu selama berbulan-bulan dengan keringat dan modal yang tidak sedikit. Pencariannya dalam menemukan harta tersebut harus dilalui dengan bermacam-macam ritual, mulai dari donasi sesaji, pertapaan, hingga mengorbankan beberapa ekor sapi.
Singkat cerita, sesudah banyak sekali ritual telah dijalani, ayah saya dan ketiga temannya menerima wahyu atau inspirasi dalam pertapaannya di sebuah lembah yang gelap. Secara bersamaan, keempat orang tersebut mempunyai mimpi yang sama. Mereka bermimpi mendengar bunyi adanya orang yang berkata bahwa kalau ingin harta dunia, maka mereka harus berjalan sejauh 10.000 langkah ke arah barat, lurus tanpa memotong jalan.
Mendapati wahyu tersebut, bergegaslah ayah dan tiga temannya mengikuti petunjuk yang diberikan bunyi mistik tersebut. Meski menemui bukit dan tebing yang curam, mereka terus berjalan sebisa mungkin tanpa memotong atau memutari jalan. Hingga akhirnya, pada langkah ke 99.990 mereka bertemu dengan sebuah ekspresi goa yang menganga.
Masuklah mereka ke dalam goa tersebut, akan tetapi tak ada sesuatupun harta benda atau uang yang sanggup mereka dapatkan dari dalamnya. Awalnya mereka kemudian berpikir, bahwa bunyi yang mereka dengar yaitu sebuah bisikan jin-jin yang berusaha mengganggu tapa brata yang mereka lakukan. Akan tetapi, ketika hendak kembali pulang, salah satu temannya melihat ada sebatang emas bung karno yang melekat di sebuah dinding goa. Diambillah emas tersebut dengan cara mengeruk dinding goa. Apa disangka, dinding goa rupanya sangat ringkih sehingga pada satu sisinya itu ambrol dan membuka ruangan gres yang tak pernah terjamah oleh siapapun sebelumnya.
Rupanya, di dalam dinding goa yang gres terbuka tersebut bertumpuk uang koin emas kuno dan berkarung-karung emas dengan banyak sekali bentuk dan ukuran. Betapa girangnya ayah dan teman-temannya mendapati hal tersebut. Tidak sia-sia perjuangannya dalam mencari apa yang diingininya. Sehingga terbayangkan akan datangnya kemuliaan dunia dan kekayaan yang akan segera dinikmatinya. Euforia dan kebahagiaan tampak terang di raut wajah ayah dan teman-temannya. Bila diperkirakan, total uang yang sanggup ia dapatkan dari harta yang mereka temukan sanggup mencapai 2 triliun rupiah lebih. Itupun kalau dihitung pada tahun 1995, ketika harga emas hanya sebesar Rp. 20.000. Bayangkan kalau emas itu dihitung dengan nilai di tahun ini, tentu total uang hasil konversinya sanggup mencapai beratus-ratus triliun.
Akan tetapi, kebahagiaan ayah dan temannya itu tidak bertahan lama. Pasalnya, ketika berusaha mengarungi emas-emas yang berserak, tiba-tiba terdengar bunyi dari sisi goa yang lebih dalam.
“Ambillah sedikit banyak emas yang kalian lihat ketika ini sesuka kalian, namun saya akan mengambil pula 3 orang di antara kalian yang saya pilih secara acak untuk menemani saya disini!” kata bunyi mistik itu dalam bahasa Banten Kuno.
Mendengar bunyi itu, nyali ayah dan teman-temannya seketika eksklusif menciut. Dalam benak masing-masing kemudian berpikir bahwa nantinya hanya akan ada satu orang saja di antara mereka yang akan menikmati harta mistik itu, sedangkan 3 orang lainnya harus mati meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dalam penantian panjang.
Setelah berpikir lama, balasannya ayah dan teman-temannya setuju untuk tidak mengambil sedikitpun emas-emas yang dilihatnya. Pamitlah mereka kepada bunyi mistik itu, dengan berkata bahwa mereka tidak mau mengorbankan salah tiga di antara teman-temannya hanya sebab harta dunia yang memperlihatkan kenikmatan sementara.
Maka pergilah ayah ketiga temannya dengan tangan hampa dan kekecewaan yang berkecamuk. Sesampainya di tengah perjalanan menuju rumah, rupanya mereka menemukan masing-masing 1 batang emas bung karno dalam saku celananya. Emas itu mungkin merupakan cendera mata dan ganti rugi atas pengorbanan yang telah mereka lakukan. Dari bencana itulah kemudian ayah dan teman-temannya mencapai titik balik. Mereka lantas tobat dan tidak mau lagi melaksanakan perburuan harta mistik yang penuh risiko. Hingga ketika ini, ayah dan teman-temannya kembali menjadi orang-orang pada umumnya yang kalau ingin mempunyai harta, maka mereka harus bekerja sendiri.
5 Cara Mendapatkan Uang GaibNah, demikianlah kisah wacana perburuan dan penarikan uang gaib dan harta mistik yang bersumber dari kisah nyata. Tentunya kisah ini terlalu singkat untuk menggambarkan situasi yang gotong royong dialami oleh ayah dan teman-temannya. Akan tetapi, meski begitu kita tetap sanggup mengambil pelajaran berharga dari kisah ini. Urungkanlah niat Anda untuk memburu harta yang belum pasti, terlebih kalau harta itu bukan milik Anda. Karena akan banyak hal yang harus Anda korbankan untuknya. Semoga bermanfaat!
Pesugihan Uang Gaib Tanpa Tumbal
Nyi Roro Kidul dan Soekarno