Tari serampang dua belas ialah salah satu dari sekian banyak tari tradisional di nusantara yang menjadi warisan budaya kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia di masa silam. Tarian yang berasal dari daerah Deli Serdang ini ialah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah kisah muda-mudi yang tengah mencari jodohnya. Banyak wisatawan dan masyarakat ketika ini yang tertarik dengan keunikan dan filosofi dari tarian ini. Seperti apa keunikan dan filosofinya itu? Simak uraian tim Penulis Blog mengenai asal usul, sejarah, makna dan gerakan-gerakan tari serampang dua belas berikut ini.
Tari serampang dua belas ialah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah perjalanan sepasang bujang gadis dalam menemukan cinta sejatinya. Pada awalnya ia hanya boleh dimainkan para laki-laki saja, namun seiring perkembangan zaman para perempuan pun risikonya diizinkan untuk ikut menarikan tarian yang penuh makna dan filosofi ini.
Tari serampang dua belas ketika ini umumnya dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan wanita. Tarian ini sanggup dimainkan dalam banyak sekali kesempatan, baik ketika ada hajatan di kampung, dalam program resmi kenegaraan, hingga dalam festival-festival kesenian. Bukan hanya di Kabupaten Serdang Bedagai, tari serampang dua belas ketika ini juga sering dipertunjukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, menyerupai Jambi, Riau, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Tari serampang dua belas ialah aset bangsa yang tak boleh punah dan dilupakan. Selain sanggup menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, tari ini juga merupakan identitas keberagaman budaya tanah air. Tari ini harus terus dilestarikan sehingga warisan nenek moyang kita sanggup terus turun temurun hingga generasi selanjutnya.
Sesuai dengan namanya, tari serampang dua belas terbagi menjadi 12 gerakan tari yang dilakukan secara berkesinambungan. Keduabelas gerakan tari yang dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan tersebut antara lain:
Secara lengkap keduabelas gerakan tari serampang dua belas tersebut sanggup Anda saksikan pada video yang saya sematkan berikut ini.
Selain mengenakan kostum khusus dan bermacam-macam aksesorisnya, para penari juga akan membawa secarik sapu tangan. Sapu tangan akan mereka gunakan sebagai media pelengkap pada tarian penutup.
Nah, demikianlah pemaparan kami mengenai sejarah, asal usul, gerakan, dan keunikan kostum tarian serampang dua belas. Semoga dengan adanya artikel ini kita semakin menyadari pentingnya melestarikan kebudayaan daerah kita semoga jangan hingga ia punah ditelan sang waktu. Semoga bermanfaat.
Tari Serampang Dua Belas
Asal Usul dan Sejarah Tari Serampang Dua Belas
Tari serampang dua belas ialah tari yang berasal dari daerah Kabupaten Serdang Bedagai (dulu: Deli Serdang), Sumatera Utara. Tari ini diciptakan oleh Sauti, seorang seniman tanah Deli pada tahun 1940-an. Tari yang asal ajakan dan awalnya berjulukan tari Pulau Sari ini mengalami arasemen gerakan di tahun 1950-an.Tari serampang dua belas ialah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah perjalanan sepasang bujang gadis dalam menemukan cinta sejatinya. Pada awalnya ia hanya boleh dimainkan para laki-laki saja, namun seiring perkembangan zaman para perempuan pun risikonya diizinkan untuk ikut menarikan tarian yang penuh makna dan filosofi ini.
Tari serampang dua belas ketika ini umumnya dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan wanita. Tarian ini sanggup dimainkan dalam banyak sekali kesempatan, baik ketika ada hajatan di kampung, dalam program resmi kenegaraan, hingga dalam festival-festival kesenian. Bukan hanya di Kabupaten Serdang Bedagai, tari serampang dua belas ketika ini juga sering dipertunjukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, menyerupai Jambi, Riau, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Tari serampang dua belas ialah aset bangsa yang tak boleh punah dan dilupakan. Selain sanggup menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, tari ini juga merupakan identitas keberagaman budaya tanah air. Tari ini harus terus dilestarikan sehingga warisan nenek moyang kita sanggup terus turun temurun hingga generasi selanjutnya.
Musik Pengiring dan Gerakan Tari Serampang Dua Belas
Secara umum, gerakan tari serampang dua belas mempunyai kekhasan tersendiri dibanding jenis tari watak lainnya di nusantara. Tarian yang diiringi dengan musik tradisional ini, dari gerakan yang ditampilkan sebenarnya merupakan satu keseluruhan dongeng ihwal pertemuan seorang bujang dan gadis, rangkaian kisah cinta, hingga prosesi pernikahan.Sesuai dengan namanya, tari serampang dua belas terbagi menjadi 12 gerakan tari yang dilakukan secara berkesinambungan. Keduabelas gerakan tari yang dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan tersebut antara lain:
- Gerak tari permulaan ialah gerakan tari yang menggambarkan pertemuan seorang perjaka dan gadis yang masih malu-malu diselingi perilaku penuh tanya. Gerak ini dilakukan dengan berjalan lambat diselingi lompatan kecil mengelilingi satu sama lain.
- Gerak tari berjalan adalah gerakan yang menceritakan ihwal tumbuhnya rasa cinta dari sepasang muda-mudi, namun keduanya masih belum berani mengungkapkannya perasaan tersebut satu sama lain. Gerakan ini dilakukan dengan berjalan kecil, berputar dan berbalik.
- Gerak tari pusing adalah gerak yang menceritakan sepasang muda-mudi yang sudah semakin sering bertemu, perasaan cinta yang kian berkembang, dan kegundahgulanaan di antara keduanya.
- Gerakan tari asing adalah gerakan yang menceritakan sepasang muda mudi yang sudah mabuk kepayang sebab cintanya. Gerak ini dilakukan dengan gerak terhuyung dan melenggak-lenggok menyerupai orang mabuk.
- Gerakan tari berjalan sipat ialah gerakan yang menceritakan seorang gadis yang berusaha mengutarakan rasa cintanya dengan cara memberi kode tertentu. Gerak ini dilakukan dengan berjalan lenggak-lenggok dan permainan tatapan mata.
- Gerakan tari goncet-goncet adalah gerakan tari yang menggambarkan seorang perjaka yang telah mendapatkan kode dari si gadis untuk segera sanggup mengungkapkan rasa sukanya. Gerak tari ini dilakukan dengan langkah seirama antara keduanya.
- Gerakan tari sebelah kaki ialah gerakan tari yang menggambarkan perasaan menduga-duga antara yakin untuk mengungkapkan cintanya atau untuk mengurungkan niat. Di simpulan gerakan, keduanya pun memperoleh kesepahaman bahwa cinta mereka tak bertepuk sebelah tangan sehingga mereka berdua sanggup mulai merajut cinta hingga memasuki jenjang pernikahan.
- Gerakan tari langkah tiga ialah gerakan yang menggambarkan perasaan tidak percaya dan perjuangan meyakinkan diri bahwa cinta muda-mudi itu menemui jalannya. Gerakan ini dilakukan dengan melonjak atau melompat tiga kali kedepan dan ke belakang atau maju mundur.
- Gerak tari melonjak ialah gerakan tari yang menceritakan upaya si perjaka dan si gadis dalam meminta restu orang tua. Gerakan yang dilakukan sebagai simbol penantian tanggapan ini dilakukan dengan melonjak-lonjak.
- Gerak tari tiba mendatangi ialah gerakan yang menggambarkan proses peminangan pihak keluarga si bujang terhadap keluarga si gadis. Gerakan ini dilakukan dengan gerakan tiba mendatangi antara 2 kelompok penari.
- Gerak tari rupa-rupa ialah gerakan yang menceritakan prosesi mengantar pengantin ke pelaminan. Gerakan tari ini dilakukan dengan suasana dan nuansa keceriaan
- Gerak tari sapu tangan ialah gerakan epilog dari tari serampang dua belas. Gerakan tari ini menceritakan ihwal penyatuan dua hati yang saling mengasihi satu sama lain dalam sebuah ikatan pernikahan. Gerakan ini dilakukan dengan menyilangkan sapu tangan sebagai tanda kedua pasangan tidak sanggup dipisahkan.
Secara lengkap keduabelas gerakan tari serampang dua belas tersebut sanggup Anda saksikan pada video yang saya sematkan berikut ini.
Properti dan Kostum Penari Serampang Dua Belas
Selama menari, para penari wajib mengenakan pakaian watak melayu. Penggunaan pakaian watak ini mempunyai 2 alasan utama yaitu, semoga pertunjukan tari semakin atraktif sebab warna dan kekhasan pakaian yang dikenakan, serta semoga menjadi ciri dan penanda asal tari serampang dua belas ini.Selain mengenakan kostum khusus dan bermacam-macam aksesorisnya, para penari juga akan membawa secarik sapu tangan. Sapu tangan akan mereka gunakan sebagai media pelengkap pada tarian penutup.
Nah, demikianlah pemaparan kami mengenai sejarah, asal usul, gerakan, dan keunikan kostum tarian serampang dua belas. Semoga dengan adanya artikel ini kita semakin menyadari pentingnya melestarikan kebudayaan daerah kita semoga jangan hingga ia punah ditelan sang waktu. Semoga bermanfaat.